Saat bumi terampas
Tercerabut dari kaki-kaki telanjang
Tersingkir dari wajah-wajah jelata
Tergusur tanpa rasa
Para kaki telanjang tak lagi memebisu
Singsingkan lengan bulatkan tekad baja
Melawan tiran bersenjata batu
Torehkan sejarah di bumi pasuruan
Merah darah membanjir
Anyir merah darah semerah dada mereka yang menganga
Saat peluru-peluru maut menerjang
Mengincar sasaran tanpa kenal ampun
Di antara kaki-kaki telanjang
Di antara celotehan bocah-bocah telanjang kaki
Mengamuk menebarkan maut keji
Kaki-kaki telanjang menggelepar
Terbujur kaku memerah segar Laksana lembayung sore hari
Terlindas tiran tanpa nurani
Terbungkam kembali dalam bisu
Terbelenggu ketidakberdayaan diri
Di bawah tiran haus darah
No comments:
Post a Comment