Friday, June 8, 2007

Saat Aku Tak Mengerti

June 08, 2007
Saat Aku Tidak Mengerti
Aku tak tahu mengapa kau marah

aku tak tahu mengapa gusar selalu mencekatmu

aku pun tidak pula tahu pada siapa panah api amarahmu terlesat



Ah, apakah aku terlalu egois

saat mencoba memerangi amarahmu dengan pembenaran egoku

Ah, bukankah lebih banyak alasan bagiku

untuk memendam luka dan sekam amarah melebihimu

saat kata dan sikapmu sering melukai

menyayat dan merobek tidak hanya hatiku tapi

lebih mengiris orang yang aku pikir sangat kau sayangi

bukankah aku lebih banyak mengalah tanpa protes

dan tidak sedikit pun berani merambah privasimu

bukankah itu cukup bagiku untuk melesatkan busur api

dengan anak panah amarah



Ah, betapa egois apabila pembenaran ini terlintas

dalam relung hatiku yang tersembunyi

meskipun terkadang pembenaran ini menyeruak keluar di lubuk hati

karena hati ini tidak terkunci oleh malaikat kebaikan

malaikat yangn tanpa bosan terus berbisik

tidak ada benci, permusuhan, dan amarah dalam pertemanan

bangunlah dengan kasih dan sayang

sebagaimana manusia terlahir dari buah kasih dan sayang



Ah, seandainya malaikat kebaikan mengunci relung hatiku

tanpa bisa lagi termasuki setan-setan kegelapan

mungkin aku bisa melihat kemarahanmu melalui sisi lain

agar bisa selalu aku temukan alasan tersenyum tulus

saat amarahmu membelenggu dari setiap penjuru



Ah, tetap saja aku tidak mengerti

tapi aku mencoba memahami

setiap bara amarah yang berkobar

memahami hingga aku bisa berdamai dengan setan-setan gelap

yang menaburkan bius opium dalam hatiku

sampai aku bisa membiarkanmu

berdamai dengan amarahmu

No comments: