Thursday, January 24, 2008

Maafmu

atas semua duri yang terlontar

atas perih luka dari sembilu yang terlempar

kau masih tersenyum

membasuh bilur yang terlanjur tergalur

masih dengan seulas senyum

meski maaf belum terucap

lewat bibir yang berduri

kau telah semaikan damai

lewat kesabaran yang terus berderap

hati tersentuh

hingga amarah meluruh

dalam sesal di setiap pembuluh

atas tajamnya kata yang terlepas

hingga bening air mengalir deras

mengiringi penyesalan yang mengguruh

No comments: