Monday, February 4, 2008

Ratatouille ...

Dulu pengin banget nonton nih film coz lihat trailernya di TV kayaknya lucu dan keren. Tapi gak pernah kesampaian sampai dah lewat masa putarnya di bioskop. Kebetulan suami aku tahu kesukaan aku nonton film jadi dibeliin deh kemarin DVD-nya.

Ehm...tak seperti bayanganku kalau film ini penuh adegan lucu dan menggelikan...ternyata setelah nonton, film ini banyak mengupas sisi kemanusian kita dan persahabatan yang indah... a mixture between serious and humor combined... Mengingatkan bahwa setiap orang mampu berprestasi dan meraih impian tak peduli latar belakang status sosial, kelas dan derajatnya. Even a rat that assosiated with dirtiness, pest, unhealthiness, disgust could achieve a truly masterpiece. Ini mengubah cara pandang kita dalam melihat seseorang. 'Kere' atau gembel sekalipun atau pun pesakitan sekalipun bisa melahirkan mahakarya atau prestasi...Anyone can cook.

Dalam kamus wikipedia ratatouille berasal dari touiller yang artinya adalah "melempar makanan". Ratatouille berasal dari daerah Nice dan sekitarnya. Makanan ini aslinya adalah makanan para petani miskin yang dimasak pada musim panas dengan sayuran musim panas. Dan makanan ini merupakan mahakarya dari Remy, Si Tikus yang bersahabat dengan

Film ini mengisahkan tentang seekor Tikus bernama Remy yang lain daripada yan lain.Keluarganya pun menanggap Remy tikus yang aneh...lho wong tikus kok gak mau makan makanan sampah, nyolong, atau berkotor-kotor ria. Doi mengutamakan cita rasa dalam setiap makanan yang dia makan serta mengutamakan cleanliness. Doi memiliki indera super tajam alias sensitive soal aroma dan rasa. Kebayang kan reaksi keluarganya melihat tingkahnya. Nah, nih anak saking kagumnya atas budaya cita rasa manusia dalam memasak akhirnya sering menyelinap ke rumah seorang nenek tua di mana dia sering menonton film tentang tata cara memasak oleh chef terkenal di seantero Paris, Auguste Gusteau. Di sinilah Remy belajar memasak dan mengembangkan cita rasa memasaknya... Kebayang gak lihat seekor tikus memasak dan membaca buku???

Petualangan Remy di rumah sang nenek berakhir saat nenek tua itu mengetahui keberadaan kawanan tikus di rumahnya. Walhasil, para tikus lara pontang panting menyelamtkan diri dari terjangan timah panas sang nenek...kayak film-film cowboy aja :-). Remy terpisah dari rombongan dan berakhir di restoran idolanya, Gusteau restoran. Dia terselamatkan secara tak sengaja oleh buku memasak Chef Gustau waktu hanyut terbawa arus. Sementara itu, Gustau mati gara-gara depresi setelah seorang kritikus makanan kenamaaan Paris, Anton Ego, memberikan ulasan yang sangat buruk tentang restaurannya.Nah, di restauran inilah Remy bersahabat dengan Linguini, garbage boy, yang gak sangat payah memasaknya. Mulailah petualangan memasak Remy dimulai dengan berkolaborasi dengan Linguini. Linguini tidak akan membuang Remy asalkan dia mau bersamanya memasak di restauran tersebut. Caranya, Remy, berdiam di dalam topi chef yang Linguini kenakan sambil mengendalikan setiap gerakan linguini dalam memasak. Seru banget...apalagi saat Linguini dan Remy berualng kali harus berjuang dalam persaingan memasak dengan juru masak lainnya dan bos kejam, Skinner, yang berusaha menyingkirkan Linguini.

Nah, singkat cerita ternyata ketahuan bahwa Linguini merupakan anak Chef Gustau sehingga berdasarkan surat wasiat dia berhak mengambil alih restauran tersebut. Si Bos kejam terdepak. Pada saat kritis, waktu Anton Ego kembali menyatroni restauran tersebut untuk memberikan ulasan, Linguini dengan berani mengaku bahwa sebenarnya Remy-lah otak di balik kesuksesan memasaknya. Tentu saja chef yang lain pada heboh dan satu persatu quit. Di sinilah terlihat persahabatan indah yang terjalin antara Linguini dan Remy serta seluruh keluarganya...bagaimana akhirnya mereka bersama-sama berjuang memasak dengan Remy sebagai the captain...lucu banget waktu lihat ratusan tikus bahu membahu memasak...padahal kan biasanya mereka bahu membahu mencuri makanan... Dan terciptalah masterpiece Remy dengan memasak Ratatouille...

Cita rasa dalam makanan ini menghancurkan keegoisan Anton Ego yang terpesona dengan rasanya. Anyone can cook...only now i understad what it really meant. Not anyone can become a great artist, but a great artist can come from anywhere... Begitulah komentar Anton Ego saat mengetahui bahwa the best chef in Paris is a rat.

Seperti kebanyakan Film animasi Walt Disney lainnya, film ini terbilang bagus karena gambar tiga dimensinya yang begitu hidup. Apalagi detil warna dalam setiap masakan yang tersaji (karena memang settingnya kebanyakan di restauran) begitu cermat tergambar sehingga bisa membangkitkan selera makan...jadi lapar nontonnya...

Pesan moral yang terselip dalam film ini juga bagus mengajarkan agar setiap orang tak peduli latar belakang sosial dan statusnya mengapai impiannya, positive thinking dan what a friendship trully meant...

No comments: