Thursday, February 21, 2008

Wisdom in Life

Sometimes, a wise lesson just pop up in when you mostly need it. Itulah pelajaran yang dapat kulihat pagi ini. Sejak berangkat dari rumah telah mulai mengeluh soal cuaca yang rintik-rintik, soal ulah sebagian penumpang kereta yang menyebalkan, soal sepatu yang sudah mulai aus dan berlubang di sol-nya, soal baju yang kurang nyaman, bla..bla...bla...buanyak banget sampai hati jadi gak tenang. Apalagi saat penumpang sebelah bertingkah a little bit annoying... could not appreciate others. Yang satu sudah tahu gak dapat nomor duduk, tetap aja gak mau berdiri...akhirnya yang punya nomor duduk nyempil sebelah aku. Eh, sudah bela-belain geser dikit biar muat, dianya malah makin nyandar yang tentu saja makan space aku...Terpaksa sambil nyengir gak nyaman, memiringkan badan ke sebelah yang mengakibatkan postur duduk jadi aneh dan punggung sedikit sakit karena ketekuk. Bukannya nyadar, eh malah makin menjadi-jadi. Ugh, so annoying dan makin ngomel dalam hati. Pas naik metro, hampir jatuh karena tiba-tiba metro melaju jalan...wuih alhamdulillah masih selamat. It's like started a day with bad omen.

Then, waktu belok lampu merah terlihat loper koran yang maaf cacat (kaki kiri lebih kecil sehingga jalannya pincang) terpeleset di pemisah jalan yang kecil karena licin. Namun, dengan gigih dia bangun kembali sekuat tenaga dan melanjutkan menawarkan dagangannya. Subhanalloh, sungguh luar biasa... hati jadi sangat tersentuh dan terharu dengan semangat pantang menyerah dan kegigihan tersebut. Tidak sedikitpun keluar ucapan makian dari mulutnya. Dia tetap tersenyum. Dan yang lebih luar biasa adalah dia tidak mau menadahkan tangannya dengan meminta-minta meskipun akan banyak orang memberi melihat kekurangan fisiknya. Setiap hari dia terlihat berjualan koran di pertigaan lampu merah tersebut.

What a lesson... Rasanya jadi malu banget. Fisik yang tidak sempurna saja mampu memperlihatkan sebuah keiklasan dan rasa syukur dalam menjalani hari-harinya, apalagi aku???Tetapi nyatanya, keluh kesah dan rasa tidak puas selalu menyelip. Sungguh suatu pelajaran berharga di pagi ini...

No comments: