Sunday, March 23, 2008

Sweeney Todd : A Demon Barber of Fleet Street

Sebuah film adaptasi dari drama musical Stephen Sondheim Sweeney Todd pada abad 19 (1847) yang sangat tidak disarankan bagi mereka yang tidak tahan terhadap adegan berdarah-darah dan kesadisan. Sebuah film yang pada awalnya bikin minat terus menonton menciut...untung ada Jhonny Deep (kualitas aktingnya tidak diragukan lagi), jadi terus meneruskan nonton sampai akhir. Wow, it was the most tragic, gothic as well as scarry film I have ever seen so far. Sebagian plot dan alur mengingatkan pada novel yang difilmkan The Count of Monte Cristo by Alexander Dumas. Keduanya sama-sama bertumpu pada revenge and vengeance karakter utama terhadap orang-orang yang telah menghancurkan hidup mereka. Tapi yang membedakan adalah endingnya, Edmon Dante pada akhirnya mampu berdamai dengan keinginan balas dendam sehingga menumbuhkan pengampunan, sedangkan Benjamin Carter (Sweeney Todd) was consumed by his vengeance sehingga berakhir tragis lewat kematian istrinya sendiri ditangannya, not to mention he almost killed his own daughter…in the end, his death was tragic.

Paruh pertama feeling so bored karena keseluruhan gambar dibuat gloomy sehingga nuansa gothic dan kelam mewarnai…mengingatkan pada film Jhonny Deep Corpse Bride (ehm…kebetulan sama-sama diarahkan oleh director yang sama Tim Burton, mungkin memang doi suka dengan gambar gloomy seperti itu or mungkin karena memang penggambaran seperti itu mendukung keseluruhan cerita yang gothic). Ditambah dengan banyaknya nyanyian dan less dialogues …ya iyalah wong namanya juga musical film like Phantom of the Opera or Evita, dan cerita yang masih samar sedikit bikin keki…Nah mulailah terkuak siapa itu Sweeney Todd. Diawali adegan di atas kapal antara Sweeney Todd dan anak muda penolongnya, Anthony, kembali ke kota asalnya New York…lewat adegan kilas balik terkuat bahwa nama asli Sweeney adalah Benjamin Carter, tukang cukur kenamaan yang hidup sempurna dan bahagia dengan istrinya yang sangat cantik, Lucy, dengan bayi perempuan yang cantik. A treacherous judge, Judge Trupin (diperankan oleh Alan Rickman, Prof Snape dalam Harry potter) terpesona oleh kecantikan Lucy dan menfitnah Carter sehingga dibuang dari kota tersebut. Selama 15 tahun di pengasingan, Carter berniat kembali untuk membalas dendam dan kembali bersama keluarganya. Saat melarikan diri inilah, Carter diselamatkan Anthony, yang merupakan seorang sailor. Dan dimulailah rencana pembalasan dendamnya dengan diawali mengubah jati dirinya menjadi Sweeney Todd. Tentu saja Carter tidak menceritakan maksud dan tujuannya ke new York.

Saat mengunjungi bekas rumahnya, Todd bertemu dengan Mrs Lovett, penjual pie daging yang tinggal di bawah rumah kontrakannya dahulu. A strange connection was slowly built between the two. Dari Mrs Lovett, Todd memperoleh kabar bahwa sepeninggalnya, Judge Turpin terus merayu Lucy namun gagal. Hingga niat jahatnya berhasil memerangkap Lucy berikat bantuan asistennya. Lucy selanjutnya bunuh diri dan anak mereka jatuh ke dalam asuhan Judge Turpin. Semakin kuat niat Todd untuk membalas dendam dan bertemu anaknya. Yang tidak diketahuinya bahwa Mrs Lovett punya rahasia sendiri yang baru terkuak pada akhir cerita sebagai penyebab kematian tragis Sweeney…sebuah kenyataan yang mengerikan.

Membalas dendam tidaklah mudah bagi Todd karena Jugde Turpin was the most powerful man in the city. Sementara untuk bertahan hidup diperlukan uang. Munculnya a creepy idea between Mrs Lovett dan Todd…sementara belum bisa meneruskan niatnya, Todd membuka warung cukur…dan these men fell into his trap…sebab mereka dijadikan sebagai fresh meat supply buat pie Mrs Lovett. Adegan selanjutnya bisa ditebak, darah mengucur deras dari setiap korban, dan expressionless Sweeney Todd saat melakukan penjagalan ( another great acting of Jhonny). Adegan demi adegan yang membuat a weird funny feeling at your stomach alias mual apalagi saat menyaksikan bagaimana para pelanggan kedai pie tersebut dengan lahap menyantap pie daging (kalau tahu terbuat dari daging manusia pasti pingsan ). Dendam telah membutakan mata hatinya sehingga dia menjelma sebagai demon barber of Fleet Street. Dan cinta telah membutakan Mrs Lovett ke jurang yang sama.

Sementara itu Anthony tanpa sengaja bertemu Joanna, puteri Todd, yang telah tumbuh remaja dan jatuh hati. Anthony bertekad hendak membebaskan Joanna dari cengkeraman Judge Turpin dengan meminta bantuan Sweeney Todd (Anthony masih belum tahu kebenaran tentang Joanna dan Sweeney). Kisah semakin menarik dan menegangkan saat aksi Anthony ketahuan hingga mengakibatkan Joanna dikirim ke RS Jiwa oleh Judge Turpin sebagai hukuman karena menolak menikahinya dan mengkianatinya.

Cerita mencapai klimaks saat Judge Turpin berhasil jatuh dalam genggaman Swenney Todd dan saat pengemis wanita yang selalu menyatroni kediaman Mrs Lovett dating. Pengemis ini berkali-kali beteriak tentang kejahatan mengerikan yang sedang dilakukan Mrs Lovett. Anthony pada saat bersamaan berhasil membebaskan Joanna dari RS dan membawanya ke kediaman Sweeney Todd. Pada saai itulah kisah tragis yang mengerikan terjadi. Ehm…bagaimanakah nasib Joanna dan Anthony, Mrs Lovett dan Sweeney Todd, dan siapa sebenarnya pengemis wanita tersebut? Well… you have to watch it yourself to finish the story J.

Acting Jhonny Deep memukau di film ini…benar-benar mampu menghayati dan menyatu dengan karakter Sweeney Todd. Pun demikian dengan acting Helenan Boham carter sebagai Mrs Lovett. Apabila dililhat dari kualitas acting, pengambaran scene dan plotting, film ini menarik untuk dilihat…but for adults only. Tapi kalau dilihat dari sisi pesan, aku lebih suka film Count of Monte Cristo…revenge yang berakhir dengan mercy dan forgiveness…lebih apik dan elegan. Tapi di film ini pesannya a bit too vulgar dan gothicrevenge that was not accompanied by forgives would consumed your whole life …and it would lead you to a tragic death. Kalau salah mengartikan yang tertangkap hanyalah kilasan kesadisan dan kekejaman si demon barber.

No comments: